Jumat, 22 Juni 2012

Jurnal : Sistem Endokrin



PEMBAHASAN

1. Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluhn darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin. Kelenjar Endokrin (Endocrineglarul) terdiri dari:
A.    Kelenjar hipofise atau Pituitari (hypophysisor pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak.
B.     Kalenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan,
C.     Kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid.
D.    kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan.
E.     Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pancreas.
F.      kelenjar kelamin (gonarl) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
II. Kalenjar Endokrin
A.    Thymus
Jika dipergunakan definisi tidak mempunyai saluran keluar untuk mengalirkan zat yang dihasilkannya, kelenjar thymus dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini. Thymus terletak di belakang tulang dada anak-anak hingga usia pubertas. Setelah usia pubertas kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut Tlymphocyte. Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai memory atau ingatan terhadap benda asing yang pernah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh. Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atau sistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler. Efek serupa terjadi juga melalui mekanisme pembentukan zat anti (humoral immune system) oleh B-lymphocyte. Dari penjelasan ini thymus tidak termasuk dalam kelenjar endokrin. Walaupun tidak mempunyai saluran ‘keluar’, termasuk dalam sistem imun tubuh.

Hypophyse (hipofise)

Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi (gigantism); tetapi bila produksi itu terjadi setelah usia dewasa, tumbuh berlebih (dagu,jari, dll.), dinamakan acromegali. Hormon yang kurang pada masa anak-anak menyebabkan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kecil dengan tubuh berimbang. Hormon hipofise lain adalah follicle stimulating hormone yang merangsang produksi hormon seks, dan prolactin yang mengatur produksi air susu ibu setelah melahirkan. Kekurangan hormon tiroid (thyroxin) dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pula. Secara fisik dapat dijumpai akibatnya sebagai seorang yang kecil dengan bagian tubuh yang kurang proporsional. Ada juga yang tumbuh kecil dengan mental terbelakang (cretin). Produksi hormon tiroid dirangsang oleh hormone hipofise (thyroid stimulating hormone) dan membutuhkan iodium.

C.    Thyroid (Tiroid)
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Kadang-kadang tiroid agak membesar pada wanita menjelang saat menstruasi. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-larut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki.
Untuk memeriksa aktivitas produksi hormon thyroid, disamping memeriksa kadar thyroxin darah dapat juga diperiksa dengan menggunakan radio-isotop. Pada pasien yang bersangkutan diberi iodium radioaktif dan dilihat bagaimana kelenjar tiroid menangkap zat tersebut. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule. Tidak semua pembesaran tiroid berbahaya karena tidak otomatis meningkatkan produksi hormon. Yang perlu diperhatikan adalah pembesaran yang terjadi ke arah rongga dada karena dapat menekan jalan napas (trachea) dan esofagus (jalan makan). Tepat di belakang kelenjar tiroid terdapat serabut saraf yang antara lain mengurus otot penggerak pita suara (n.recurrens). Salah satu risiko pembedahan kelenjar tiroid adalah terpotongnya serabut saraf ini, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pita suara sehingga suara menjadi serak berbisik. Walaupun sulit dan kecil kemungkinannya, keadaan ini masih bisa diperbaiki dengan menyambung saraf yang terputus itu. Pada operasi kelenjar tiroid kulit leher dipotong melintang dan tidak dijahit, tetapi dijepit. Dengan teknik ini dikurangi kemungkinan adanya tanda-tanda bekas operasi. Pada setiap operasi, seorang ahli bedah akan berusaha mengurangi bekas yang terlihat dari luar, tetapi pada orang tertentu tumbuhnya jaringan ikat di bekas luka tak dapat dihindarkan. Jaringan yang tumbuh itu dinamakan keloid.

D.   
Parathyroid (paratiroid)
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, berjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.

E.     Suprarenalis

Bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian cortex menghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (Adreno Cortico Trophic Hormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan.

Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.

F.     Pancreas (palaa langerhans)
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalam darah. Gangguan produksi hormon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.
Adakalanya seseorang sangat sensitif terhadap karbohidrat atau gula. Makan karbohidrat menyebabkan peningkatan produksi insulin sehingga yang bersangkutan akan kekurangan gula. Sebagai akibatnya, ia akan makan  kembali dan reaksi yang sama akan berulang. Lambat laun orang itu akan menjadi gemuk karena terus makan dan kadar gula darah naik karena memang mengkonsumsi gula terlalu banyak dan insulin yang dikeluarkan tak dapat mengimbanginya. ltu salah satu mekanisme terjadinya penyakit diabetes yang sangat beragam. Ada juvenile diabetes yang biasanya merupakan penyakit turunan, ada juga adult onset diabetes yang baru muncul sesudah usia di atas 40 tahun.

8. Gonad
Gonad yang terdiri dari testis pada laki-laki dan indung telur (ovary) pada wanita menghasilkan honnon seks pria atau wanita. Pada setiap laki-laki dan wanita sebenarnya terdapat hormon seks wanita dan pria bersama-sama, dihasilkan oleh gonad dan kelenjar suprarenal. Pada wanita keseimbangannya terletak pada hormon wanita yang lebih banyak dan pada laki-laki pada hormon laki-laki. Pada laki-laki yang dikebiri (sunat) kejantanan, pengaruh hormone seks laki-laki akan hilang dan pengaruh hormon seks wanita akan menonjol. Salah satu akibat hormon seks laki-laki dan wanita di luar pengaruh terhadap fungsi seksual itu sendiri, adalah dalam pertumbuhan lapisan lemak tubuh.

Hormon testosterone membantu terbentuknya jaringan otot yang baik, sedangkan hormon estrogen pada wanita membantu tumbuhnya jaringan lemak. Pada pemberian pil KB fonnula lama, hal ini perlu diperhatikan karena ada pil yang cenderung bersifat maskulin (androgenic) dan ada yang feminin (estrogenic). Kepala botak pada pria (male pattern baldness) merupakan akibat hormon seks pria, seperti juga tumbuhnya jerawat.

PPT. Jaringan