Ovarium
pada hewan betina bertugas untuk menghasilkan sel telur. Pada
kebanyakan hewan betina, bakal sel telur (germ sel) akan mengalami
proses mitosis menjadi oogonia, proses ini berlangsung pada usia yang
sangat dini (pada mamalia terjadi sebelum lahir). Hasil mitosis yang
dikenal sebagai oosist akan memasuki tahap pembelahan secra meiosis.
Tahap meiosis awal ini akan terhenti hingga masaa tertentu umntuk
kemudian dilanjutkan jika hewan tersebut memasuki masa pubertas. Masa
pematangan oosit akan dilanjutkan hingga terjadnya masa ovulasi dan dan
tahap meiosis pertama selesai. Tahap meiosis kedua akan dituntaskan dan
jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma. Jika proses pembuahan tidak
terjadi, maka tahap meiosis kedua tidak akan dituntaskan dan sel telur
yang belum sempurna tetap pembelahannya akan luruh.
Semua
proses tadi berlangsuing didalam ovarium pada saluran telur. Pada
proses pematangan sel telur, yaitu pada saat oosit mengalami tahap
meiosis yang pertama, tentunya banyak dbutuhkan banyak nutrisi serta zat
kimia lain. Semu kebutuhan tersebut dipenuhi oleh sel-sel somatis baik
yang berada disekitar sel telur, maupoun yang berada jauh deri sel
telur. Sel-sel somatis yang terleak di sekitar sel telur dikenal dengan
sel folikel (halper sel). Sel folikel ini selain bertugas mengurus
kebutuhan sel telur, juga memberikan perlindungan kepada sel telur
dengan cara membentuk selput sel telur. Jumlah sel folikel yang
megelilingi sel telur biasa digunakan untuk menentukan usia dari sel
elur tersebut, sehingga dapat pula diramalkan kapan ovulasi akan
berlangsung.
Selain
sel folikel yang membantu menyediakan nutrisi bagi sel telur, sel-sel
dari jaringan kelnjar pencernaan induk juga menyediakan stok nutrisi
berupa protein, karbohidrat, dan lemak yang dikenal sebagai yolk.
Pengiriman yolk dari jaringan pencernaan induk ke ovarium biasanya
mel;alui aliran darah. Yolk ini sangat diperlukan terutama oleh
hewan-hewan yang bertelur, yaitu hewan yang proses perkembangan
embrionya berlangsung terpisah dari tubuh induknya. Pada hewan-hewan
tresebut biasanya yolk diakumulasikan dalam jumlah yang banyak untuk
mencukupi kebutuhan selama perkembangan embrio berlangsung.
.
Berdasarkan banyaknya yolk maka sel telur dari beberapa spesies dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu 1) sel
telur yang mengandung banyak yolk dan tertimbun pada salah satu area
yang disebut polylesithal. Keadaan ini dijumpai pada sel telur dari
bangsa unggas dan sel reptil. Perkembangan zygot dari sel telur jenis
ini dari telur sampai menjadi anak berada dalam sel telur dan sama
sekali tidak mendapatkan makanan dari induknya, karena persediaan
makanan (yolk) dapat mencukupi kebutuhan bakal anak tersebut, 2) sel
telur yang mengandung cukup banyak yolk dan tersebar, tetapi banyak
yang tertimbun di daerah vegetal dan sel telur ini disebut mesolesithal,
keadaan ini pada sel telur dari bangsa amphibia dan pisces. Sel-sel
telur yang dikeluarkan dari induknya masih belum mengalami fertilisasi,
karena itu sekali pun sel-sel telur itu telah dikeluarkan dari tubuh
induknya, tidak akan dapat berkembang menjadi individu baru sebelum
mengalami fertilisasi dan 3) sel telur yang sedikit sekali
atau hampir tidak mengandung yolk disebut oligolecithal. Keadaan ini
dijumpai oleh sel telur dari bangsa mamalia dan manusia. Oleh karena
keadaan yolknya demikian, maka perkembangan embrio sangat memerlukan
jaminan dari induknya. Karena itu, perkembangan embrio dari bangsa ini
berada didalam kandungan induk. Setelah berada dalam beberapa waktu
tertentu induknya melahirkan. Kecuali pada Amphioxus, sebagai hewan
pantai yang sedikit mengandung yolk pada sel telurnya.
Berdasarkan penyebaran yolk dalam sel telur, maka dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu: 1) sel telur tipe Isolecithal adalah sel telur yang mengandung yolk tersebar merata. Hal ini dapat dijumpai pada sel telur mamalia, 2) sel telur tipe Centrolecithal adalah
sel telur yang mengandung yolk terkonsentrasi atau berkumpul di bagian
tengah sel telur. Hal ini dapat dijumpai pada sel telur arthropoda dan 3) sel telur tipe Telolecithal adalah sel telur yang mengandung yolk berkumpul di salah satu kutub sel telur. Hal ini dapat dijumpai pada sel telur unggas.
Jumlah
serta penyebaran yolk bisa digunakan untuk mengelompokan ini lahirlah
isolestal, mesolistal, sentrolestal, dan megalesital